QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TQM didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan secara terus menerus, atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi.

Karakteristik TQM :
1. Fokus pada pelanggan (internal dan eksternal)
2. Berorientasi pada kualitas
3. Menggunakan pendekatan ilmiah
4. Memiliki komitmen jangka panjang
5. Kerja sama tim
6. Menyempurnakan kualitas secara berkesinambungan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Menerapkan kebebasan yang terkendali
9. Memiliki kesatuan tujuan
10. Melibatkan dan memberdayakan karyawan

Pilar Total Quality Management
Penerapan manajemen kualitas bertujuan untuk menciptakan keunggulan daya saing , yang di dorong oleh 5 pilar utama, yaitu  :
1. Produk
2. Proses
3. Organisasi
4. Kepemimpinan
5. Komitmen

Kriteria Kesuksesan 5 Pilar TQM
1. Kesadaran => Kesadaran atas kualitas dan berorientasi pada kualitas dalam ativitasnya, termasuk dalam setiap proses dari produk/jasa
2. Kemanusiaan => Untuk menerjemahkan kualitas dalam memperlakukan karyawan selalu diikutsertakan dan diberi inspirasi
3. Desentralisasi => Memberikan wewenang  pada semua tingkatan, terutama pada lini depan, sehingga tujuan bersama tercapai
4. Menyeluruh => Agar semua prinsip, kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-celah organisasi

MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU PROYEK

Pengertian Mutu (Kualitas)

Ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu, dengan cara membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya.

Manajemen Mutu

Aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan atau organisasi.

Contoh :
Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung, atau masyarakat pemakai sebagai contoh dasar kepuasan pelanggan.

Hal ini menyangkut kualitas :
1.Produk/pelayanan/proses pelaksanaan
2.Proses manajemen proyek itu sendir

PENGENDALIAN MUTU PROYEK

A.Continuous Quality Management

Model atau cara ini digunakan untuk meningkatkan proses bisnis sebagai cara hidup dari semua organisasi yang ingin mencapai posisi yang kompetitif dalam arus industri yang cepat

B. Process Management Model

Model atau cara ini digunakan untuk menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis, membangun fondasi untuk meneruskan mengadakan suatu analisis terhadap langkah dan proses dalam meningktakan dan kesempatan yang ada

Penggunaan Mutu dalam proyek kontruksi

Manajemen mutu/kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan.
6 Lingkup dari pekerjaan proyek untuk menguji dan memeriksa kualitas/mutu, yaitu :
1.Kualitas penerangan dan keputusan dari klien
2.Kualitas proses desain
3.Kualitas material dan komponen
4.Kualitas kumpulan proyek
5.Kualitas kegiatan manajemen proyek
6.Manajemen proyek sebagai rata-rata dari peningkatan kualitas proyek

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri atas manusia dan atau bukan manusia yang diorganisasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama, atau hasil akhir.

Sistem kontruksi dapat diartikan sebagai sekelompok orang, pedoman, peraturan, fasilitas, alat perlengkapan pengolah data untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan jumlah dan jenis kontruksi tertentu. Dengan cara memberdayakan persyaratan teknis, SDM yang direncakanan pada saat diperlukan.

ISO 9000 SERIES

Sebagai dasar dari suatu seri standard quality management, yang merupakan persyaratan penting bagi perusahaan untuk menjamin konsistensi produksi dan pengiriman yang tepat waktu terhadap barang & jasa.
Mampu memberikan keuntungan dalam manajemen kualitas/mutu bagi semua organisasi, karena dengan penerapan ISO-9000  organisasi mampu membangun perusahaannya sehingga mempunyai kemampuan penyediaan barang dan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Syarat Penggunaan Dalam Manajemen Mutu
1. Inspeksi
2. Quality Control
3. Quality Assurance

QUALITY ASSURANCE

Pemastian mutu ( quality assurance ) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya mencangkup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal, termasuk merumuskan pelanggan.

Teknik dan alat Quality Assurance :

  1. Quality AuditSuatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan dari internal    perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
  2. Process Analysis
    Menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
  3. Quality Management dan Control Too
    Mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan..

 

Nama : Aniza
NPM  : 0216104054
Kelas B Reguler B2
Dosen Pengampu :Iis Rostiawati,S.E., M.M.

 

Sumber :

MANAJEMEN KUALITAS DALAM PROYEK KONSTRUKSI *

Manajemen Kualitas (Quality Management)

PROJECT SCHEDULLING

CPM (Critical Path Method)

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Dengan diterapkannya Critical Path Method maka dimungkinkan untuk:
– Memperkirakan durasi minimum proyek
– Menghitung flrksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Terdapat dua jenis perhitungan dalam CPM :
1. Forward pass, digunakan untuk mendapatkan durasi minimum proyek dan critical path (jalur kritis)
2. Backward Pass, digunakan untuk mengidentifikasi fleksibilitas jadwal pengerjaan tugas

Contoh Jaringan Tugas

Contoh Notasi Tugas

Anggaran Proyek

Penganggaran adalah suatu rencana pengalokasian sumber daya. Suatu anggaran tidak hanya merupakan suatu rencana yang menjadi pedoman tetapi juga sebagai alat kontrol untuk melihat sejauh mana penyimpangan yang terjadi pada biaya aktual terhadap yang direncanakan.

Elemen-elemen Anggaran Biaya Proyek :
1. Biaya Tenaga Kerja Langsung
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
3. Biaya Overhead dan Administrasi Umum

Mengatasi Konflik Penjadwalan

Faktor yang menyebabkan konflik adalah:
– Kondisi kontrak (kurangnya kesempurnaan dalam dokumen kontrak, kegagalan dalam pembayaran, kondisi psikologi orang-orang dalam proyek)
– Gambar desain yang tidak lengkap
– Proses pekerjaan
– Waktu

Menurut Filley (1975) penyebab utama timbulnya konflik yang sering terjadi di lingkungan proyek adalah batas wewenang dan tanggung jawab yang kurang jelas. Adanya konflik kepentingan, hambatan komunikasi, tidak adanya pengertian bersama (konsensus).

Ditinjau dari sudut manjaerial, metode-metode penanganan konflik antara lain:
1. Memaksakan kehendak (forcing)
2. Mencari upaya pemecahan masalah (problem solving)
3. Berdamai atau kompromi
4. Mendinginkan suasana

 

Nama : Aniza
NPM  : 0216104054
Kelas B Reguler B2
Dosen Pengampu : Ibu Iis Rostiawati, S.E., M.M.

Sumber

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/

http://41113110088.blog.mercubuana.ac.id/2016/09/30/pengertian-penjadwalan-proyek/

http://manajemenproyekindonesia.com/?p=928

http://pixelbali.com/informasi-teknologi/critical-path-method.html

Manajemen Waktu Proyek

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Manajemen Waktu Proyek adalah Tahapan mendefinisikan proses- proses yang perlu dilakukan selama proyek berlangsung berkaitan dengan penjaminan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas produk atau servis dari proyek.

TUJUAN UTAMA MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Tujuan utama manajemen waktu pada proyek adalah agar pelaksanaan proyek sesuai lingkupnya dapat memenuhi target waktu proyek yang telah ditentukan. Fokus manajemen waktu adalah membuat perencanaan jadwal proyek yang handal dan optimum atas sumber daya dan biaya serta pengendalian jadwal yang mampu mengidentifikasi dini keterlambatan untuk penanganan yang efektif dan efisien.

FAKTOR PENGHAMBAT PROYEK

  1. Faktor material
  2. Faktor desain dan perencanaan
  3. Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja
  4. Faktor peralatan
  5. Faktor kondisi dan keadaan di lapangan
  6. Faktor di luar kemampuan kontraktor.

TAHAPAN MANAJEMEN WAKTU PROYEK

  1. Definisikan Aktivitas
    Merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas atau pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada proyek.
  2. Pengurutan Aktivitas
    Setelah mendefinisikan aktivitas proyek, langkah berikutnya adalah membuat urutan aktivitas yang merupakan detil dari WBS, detil deskripsi produk, asumsi dan batasan-batasan untuk menentukan hubungan antar aktivitas.
  3. Estimasi Kebutuhan Aktivitas
    Mengestimasi durasi yang dibutuhkan oleh aktivitas – aktivitas, seperti orang yang melakukan atau bertanggung jawab dengan sebuah aktivitas atau pekerjaan sebaiknya turut serta dalam mengestimasi durasi aktivitas.
  4. Estimasi durasi Aktivitas
    Estimasi durasi aktivitas sangat penting untuk mengetahui berapa lama waktu aktual (riil) yang sebenarnya dibutuhkan oleh proyek.
  5. Membangun Jadwal
    Setelah semua aktivitas diperkirakan Proses manajemen waktu proyek selanjutnya adalah menyusun jadwal proyek yang realistis berdasarkan aktivitas-aktivitas yang sudah didefinisikan beserta estimasi waktu aktivitas.
  6. Mengendalikan Jadwal
    Mengontrol dan mengendalikan jadwal dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana . 

    HUBUNGAN ANTAR AKTIVITAS

Secara umum terdapat hubungan antar tugas/aktivitas dalam menajemen proyek ada 4 macam. Dalam menetapkan hubungan antar tugas/aktivitas, kita harus memahami predecessors dan successors. Predecessors adalah suatu tugas yang harus dimulai/diakhiri sebelum tugas yang lain dimulai/diakhiri atau suatu tugas yang mendahului tugas tertentu. Secara sederhana predecessors adalah prasyarat yang dalam hal ini suatu tugas yang harus diselesaikan sebelum tugas tertentu dimulai. Sedangkan successor adalah kabalikannya yaitu suatu tugas yang tidak dapat dimulai/diakhiri sebelum suatu tugas tertentu dimulai/diakhiri.

  1. Hubungan Finish to start (FS)
  2. Hubungan Finish to Fnish (FF)
  3. Hubungan Start to Start(SS)
  4. Hubungan Start to Finish (SF)

GANN CHART

Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya.

Cara Membuat Gann Chart

  1. Mengidentifikasi tugas
  2. Menggambarkan sumbu horizontal
  3. Menuliskan tugas
  4. Melakukan Pemeriksaan kembali

Keuntungan Gann Chart :

  1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami
  2. Digunakan untuk penjadwalan sederhana
  3. Digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang
  4. Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan

Kelemahan Gann Chart :

  1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain
  2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan
  3. Gantt Chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart

Contoh Gann Chart

Dari Gantt Chart diatas dapat dilihat bahwa proyek telah berlangsung di minggu ke 6 (tanda panah kuning). Semua tugas yang terdapat didalam Gantt Chart telah dikerjakan sesuai dengan Jadwalnya.

Gantt Chart ini merupakan salah satu alat (tools) untuk melakukan perencanaan Proyek (Project Planning) dan juga sebagai alat untuk memantau perkembangan proyek .

PERT (Program Evaluation and Review Technique)

PERT Merupakan metode analisis jaringan untuk memperkirakan umur proyek dengan memperhitungkan faktor ketidakpastian waktu masing-masing aktivitas. PERT memperkirakan umur proyek berdasarkan perkiraan waktu probabilistik dengan memertimbangkan 3 jenis waktu yaitu :

  1. Waktu optimis (optimistic time)
  2. Waktu normal (most likely time)
  3. Waktu pesimis (pessimistic time)

Berdasarkan ketiga jenis waktu tersebut, maka waktu estimasi aktivitas diperoleh dengan rumus :

Te=(To+4Tm+Tp)/6

Keterangan :
Te  : Waktu Efektif
To  : Waktu Optimis
Tm  : Waktu Normal
Tp  : Waktu Pesimis

 

Nama : Aniza
NPM  : 0216104054
Kelas : B Reguler B2
Dosen Pengampu : Iis Rostiawati S.E., M.M.

Sumber :

Human Resources Project Manajement

Human Resource Management

Human Resource Management adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia, dan karakteristik unit organisasinya. (Manajemen Sumber Daya Manusia, Henry Simamora).

Project Human Resource Management

Project human resource management (manajemen sumber daya manusia dalam proyek) merupakan proses dimana kita mengatur, mengelola, dan memimpin sumber daya manusia yang ada dalam sebuah proyek dan menggunakannya sesuai dengan porsi dan kemampuan masing-masing untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.

Tahapan Manajemen SDM

  1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
    Mengidentifikasi dan mendokumentasikan peranan seseorang dalam proyek, tanggung jawabnya dan bagaimana relasi pelaporan orang tersebut dengan orang-orang lain dalam proyek.
  2. Akuisisi Tim Proyek
    Mendapatkan tim projek dengan melibatkan mendapatkan dari beberapa personil yang ada pada tim projek dan ditugaskan untuk dan bekerja pada projek.
  3. Mengembangkan Tim Proyek
    Meningkatkan kompetensi dan interaksi anggota tim proyek, baik secara individual maupu secara berkelompok untuk meningkatkan kinerja proyek.
  4. Mengelola Tim Proyek
    Memantau kinerja tim proyek dengan memberikan masukan atau motivasi, solusi ataupun sekedar koordinasi dalam rangka meningkatkan kinerja proyek.

Linear responsibility charts (LRC)

Linear responsibility charts (LRC), atau dikenal sebagai responsibility assignment matriks (RAM), adalah jenis khusus dari matriks yang digunakan dalam manajemen proyek.

Manfaat Responsibility charts :

  • Membantu tim kerja alam di charting peran dan tanggung jawab
  • Membantu tim kerja alami dengan perkembangan pelaksanaan tool kits tool kit
  • Mengklarifikasi individu / departemen peran dan tanggung jawab
  • Mengidentifikasi akuntabilitas
  • Menghilangkan kesalahpahaman, mendorong kerjasama tim
  • Mengurangi duplikasi usaha
  • Menetapkan “berkonsultasi” dan “menginformasikan” sehingga lebih baik komunikasi

Tujuan Responsibility charts :

  • Mengidentifikasi individu dan tim peran dan hubungan timbal balik
  • Understand and clarify roles and expectations Memahami dan menjelaskan peran dan harapan
  • Improve accountability, delegation, communication and teamwork Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama

Produktivitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian : 2002).

Dalam perkembangan perusahaan dipengaruhi 2 faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

  • Faktor ekstern antara lain merupakan banyak perusahaan pesaing, minat konsumen pada produk, lokasi geografis perusahaan itu.
  • Faktor intern adalah tingkat output yang diproduksi, biaya produksi, volume penjualan, kualitas produk, dan lain-lain

 

Nama    : Aniza
NPM      : 0216104054
Reguler B2 Kelas B
Dosen Pengampu : Ibu Iis Rostiawati S.E., M.M.

 

Sumber :

  • https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/produktivitas-tenaga-kerja-42
  • http://kuliahekonomi.blogspot.com/2012/09/responsibility-charts.html
  • http://41113110058.blog.mercubuana.ac.id/2016/11/20/manajemen-sumber-daya-proyek/
  • https://www.slideshare.net/riawanbangkit/project-human-resource-management-15586946
  • https://manprountel.wordpress.com/human-resource-management/
  • http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produktivitas-kerja-definisi-dan.html

Pohon Keputusan (Decision Tree)

Definisi

Secara konsep, Pohon Keputusan merupakan salah satu teknik dari Analisis Keputusan (Decision Analysis). Terdapat banyak definisi teknis yang bisa ditemukan dalam berbagai sumber mengenai pohon keputusan karena beragamnya aplikasi pohon keputusan ini pada berbagai jenis proses dan industri yang berbeda-beda. Definisi yang paling sederhana mengenai apa itu Pohon Keputusan, adalahdiagram analisis yang dapat membantu pengambil keputusan ketika menghadapi beberapa opsi dengan cara memproyeksikan hasil yang mungkin terjadi.  Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan/ probablitas yang akan mempengaruhi alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut

Definisi teknis yang diambil dari beberapa buku Manajemen Operasional, bahwa Pohon Keputusan merupakan  “Model alternatif pilihan yang tersedia bagi pengambil keputusan, beserta kemungkinan konsekuensinya.” Pohon keputusan dapat digunakan saat membuat berbagai pilihan, mulai dari keputusan yang paling sederhana sampai yang sangat yang rumit. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain.

Manfaat  dan Kelebihan Pohon Keputusan

Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana sehingga pengambil keputusan akan lebih mudah menginterpretasikan solusi dari permasalahan

Terdapat beberapa keuntungan menggunakan pohon keputusan, di antaranya adalah:

  • Menghilangkan perhitungan-perhitungan yang tidak dibutuhkan. Sample yang diuji hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
  • Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
  • Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon keputusan menghindari munculnya permasalahan dengan menggunakan kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.
  • Bersifat fleksibel, memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama. Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih konvensional

Keterbatasan dan Kekurangan Pohon Keputusan

Seperti halnya alat bantu umumnya, pohon keputusan juga mempunyai kekurangan, antara lain:

  • Terjadi overlap dalam menggunakan kelas-kelas dan kriteria yang digunakan dalam jumlah besar. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan.
  • Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
  • Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
  • Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.

Contoh Pohon Keputusan

Berikut merupakan contoh pohon keputusan yang ada di dalam lingkungan tempat saya bekerja. Pada saat pemilihan vendor kontraktor, perusahaan tempat saya bekerja memiliki 2 pilihan keputusan yang salah satunya harus dipilih dan dilakukan. Keputusan pertama memilih vendor dengan melakukan pelelangan terbuka dan keputusan kedua memilih vendor dengan melakukan  pelelangan terbatas. Pelelangan terbuka menempuh waktu proses pelelangan 90 hari dan perusahaan – perusahaan yang mengikuti pelelangan tersebut belum pernah mendaftar sebelumnya. Sementara untuk pelelangan terbatas menempuh waktu proses pelelangan 75 hari dan perusahaan – perusahaan yang mengikuti pelelangan tersebut pernah mengikuti dan mendaftar sebelumnya.

 

Nama : Aniza
NPM   : 0216104054
Kelas   : B Reguler B2
Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M.